Senin, 01 Juni 2009

SELEKSI KEPALA SEKOLAH TINGKAT UPT PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BENER



Pada tgl 30 Mei 2009 UPT Pend dan Kebudayaan Bener mengadakan SELEKSI GURU DAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI,kegiatan tersebut diikuti oleh semua SD dan TK se UPT P dan K Bener,setiap SD dan TK mengirimkan satu guru dan kepala sekolah sebagai perwakilan.Tahap I yaitu materi Ujian tertulis dan di ambil 5 besar dari guru dan kepala sekolah. Tahap II dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2009 dengan materi ujian tertulis dan materi TIK dengan pengusaan ICT dengan melaksanakan Presentasi. ICT yang diujikan berupa MS Word dan EXEL sedangkan Presentasinya menggunakan Power Point.
Dari ke 5 besar Kepala Sekolah peserta yang masuk nominasi tiga diantaranya adalah dari gugus dirgantara yaitu,Bp. TUKIMIN, S.Pd Kepala Sekolah SDN Kedungpucang yang merupakan centre dari pada kegiatan DBE sekaligus Ketua PSBG DIRGANTARA, Juanaedi, M.Pd KS SD Ketosari, Sumpeno, S.Pd KS SD Kebon Kliwon.Dari ketiga KS tersebut yang masuk seleksi ke tingkat Kabupaten adalah Bp. Tukimin, S.Pd. Pada tanggal 3 Mei 2009 seleksi di Kabupaten yang pesertanya hasil seleksi tingkat UPT se Kab Purworejo sebanyak 16 peserta. Hasil Seleksi kepala sekolah berprestasi tngkat Kab.menunjukkan bahwa Bp.Tukimin masuk ke tingkat propinsi Jateng.
PROFIL KEPALA SEKOLAH

Nama : TUKIMIN, S.Pd
NIP : 19630812 198405 1 005
Pangkat : Pembina
Gol. Ruang : IV / a
Tempat : Kulon Progo
Tgl. Lahir : 12 Agustus 1963
Unit Kerja : SDN Kedungpucang
TMT CPNS : 1 Mei 1984
TMT Kepala Sekolah : 28 Agustus 2003
Pendidikan : S1

sedangkan yang dipresentasikan berupa makalah,silahkan dibaca semoga bermanfaat :........
Manajemen Berbasis Sekolah :
Upaya Memberdayakan Kepala Sekolah Sebagai Manajer Di Sekolah

Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Kesadaran tentang arti dan makna pentingnya pendidikan oleh segenap lapisan masyarakat, bahwa pendidikan senantiasa memberikan harapan yang lebih baik pada masa yang akan datang, telah mendorong dan memberi motivasi seluruh stakeholder dan masyarakat pada umumnya terhadap gerak langkah perkembangan pendidikan. Sekolah sebagai institusi pendidikan, merupakan tempat proses pendidikan berlangsung, memiliki sistem yang kompleks dan dinamis. Dalam kegiatannya, sekolah bukan hanya sekedar tempat mobilitas dan berkumpulnya kepala sekolah, guru dan siswa tetapi sekolah berada pada satu tatanan sistem yang rumit, komplek dan saling berkaitan. Sekolah yang diharapkan dapat meningkatkan kwalitas sumber daya manusia, perlu dikelola, diatur, ditata dan diberdayakan, agar dapat menghasilkan produk secara optimal.
Didalam konteks pendidikan sekolah memiliki stakeholder antara lain murid-murid, guru, masyarakat, pemerintah, dunia usaha, maka sekolah memerlukan pengelolaan ( manajemen ) yang akurat, akuntabel agar dapat memberikan hasil yang optimal, sesuai dengan tuntutan pihak-pihak yang berkepentingan.
Manajemen Berbasis Sekolah disingkat MBS adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk merancang atau mendesain kembali pengelolaan sekolah dengan memberikan keleluasaan kepada kepala sekolah dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan kinerja sekolah yang mencakup guru, kepala sekolah, siswa, orang tua siswa dan masyarakat. MBS mengubah sistem pengambilan keputusan dengan memindahkan otoritas dalam pengambilan keputusan dan manajemen ke setiap pihak yang berkepentingan ditingkat lokal ( local stakeholder ) ( Chapnan, 1990 )
Kepala Sekolah adalah pelaksana suatu tugas yang sarat dengan harapan dan pembaharuan. Kemasan cita-cita mulia pendidikan kita secara tidak langsung diserahkan kepada kepala sekolah. Sekolah sebagai suatu komunitas pendidikan membutuhkan seorang figur pemimnpin yang dapat mendayagunakan semua potensi yang ada dalam sekolah. Maka disinilah letak pentingnya pemberdayaan kepala sekolah melalui Manajemen Berbasis Sekolah.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Pengelolaan dan pengendalian seperti apa yang dibutuhkan oleh sekolah ?
2. Apa manfaat MBS dalam pengelolaan sekolah ?
3. Bagaimana pemberdayaan kepala sekolah sebagai menajer di sekolah ?

C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Mengetahui sistem pengelolaan dan pengendalian sekolah
2. Megetahui manfaat MBS dalam pengelolaan sekolah
3. Mengetahui bagaimana memberdayakan kepala sekolah sebagai manager di sekolah

D. Manfaat Penulisan Makalah
1. Menyebarluaskan kepada stakeholder tentang pengelolaan dan pengendalian sekolah dalam rangka desentralisasi pendidikan khususnya dan pelaksanaan otonomi daerah pada umumnya
2. Mengingatkan manfaat MBS dalam pengelolaan sekolah kepada seluruh pemangku kepentingan pendidikan,khususnya masyarakat dan pemerintah
3. Menambah wawasan cara pandang dan aplikasi di sekolah tentang fungsi manager sebagai seorang kepala sekolah




















Bab II
Pembahasan

A. Pengelolaan dan Pengendalian Sekolah
Optimalisasi sumber-sumber daya yang berkenaan dengan pemberdayaan sekolah merupakan alternatif yang paling tepat untuk mewujudkan suatu sekolah yang mandiri dan memiliki keunggulan tinggi. Pemberdayaan berarti memberi otonomi yang lebih luas dalam memecahkan masalah disekolah, dengan cara melakukan perubahan kebijakan dibidang manajemen pendidikan dengan prinsip memberikan kewenangan, dalam pengelolaan dan pengambilan keputusan sesuai tuntutan dan kebutuhan masing-masing sekolah secara lokal. Meskipun tidak mudah tetap harus dilakukan sebab :
1. tuntutan keperluan masyarakat terhadap hasil pendidikan
2. semakin tingginya kehidupan sosial masyarakat dengan berkembangnya IPTEK
3. Masyarakat meyakini bahwa pendidikan mampu menjawab dan mengantisipasi tantangan tersebut
Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan memberdayakan sekolah melalui Manjemen Berbasis Sekolah ( MBS ), yang intinya memberikan kewenangan dan pendelegasian kewenangan ( delegation of authority ) kepada sekolah untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kwalitas secara berkelanjutan ( quality continous improvement ).
Dengan mengalihkan wewenang dalam keputusan dari pemerintah tingkat pusat ( Depdiknas ), Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/kota kesekolah diharapkan sekolah lebih mandiri berkembang sesuai kondisi dan tuntutan masyarakat. Sekolah dikelola dengan melaksanakan MBS, pemerintah berfungsi sebagai pengendali

B. Manfaat MBS Dalam Pengelolaan Sekolah
MBS dipandang sebagai alternatif dari pola umum pengoperasian sekolah yang selama ini memusatkan wewenang dibirokrasi pendidikan. MBS adalah strategi untuk meningkatkan pendidikan dengan mendelegasikan kewenangan pangambilan keputusan penting dari pusat dan daerah ke tingkat sekolah misalnya tentang anggaran dan kurikulum.


Para pendukung MBS menyatakan lebih banyak maslahatnya, karena :
1. Menciptakan sumber kepemimpinan baru
2. Demokratis
3. Terbuka
4. Menciptakan keseimbangan yang pas antara anggaran yang tersedia dan prioritas program
5. Meningkatkan motivasi dan komunikasi
6. Menigkatkan prestasi belajar murid.

Penerapan MBS yang efektif secara spesisik mengidentifikasi beberapa manfaat spesifik dari penerapan MBS sebagai berikut ( Kathleen, Eric-digests, Downloaded April 2002 ).
1. Memungkinkan orang-orang berkompeten di sekolah untuk mengambil keputusan yang akan meningkatkan pembelajaran
2. memberi peluang bagi seluruh anggota sekolah untuk terlibat dalam pengmbilan keputusan penting
3. mendorong munculnya kreatifitas dalam merancang bangun program pembelajaran mengarahkan kembali sumber daya yang tersedia untuk mendukung tujuan yang dikembangkan disetiap sekolah
4. mengarahkan kembali sumber daya yang tersedia untuk mendukung tujuan yang dikembangkan di setiap sekolah
5. menghasilkan rencana anggaran yang lebih realistik ketika orang tua dan guru makin menyadari keadaan keuangan sekolah, batasan pengeluaran dan biaya program-program sekolah
6. meningkatkan motivasi guru dan mengembangkan kepemimpinan baru di semua level

C. Memberdayakan Kepala Sekolah Sebagai Manager di Sekolah
Kepala sekolah adalah pelaksana suatu tugas yang sarat dengan harapan perubahan dan pembaharuan. Sekolah sebagai suatu komunitas pendidikan membutuhkan seorang figur pemimpin yang dapat mendayagunakan semua potensi yang ada dalam sekolah. Untuk mewujudkan visi dan misi sekolah kepala sekolah bukan sekedar akumulator melainkan juga harus berfungsi sebagai konseptor managerial. Kepala sekolah tidak hanya dituntut sebagai edukator dan administrator, tapi juga sebagai manager dan supervisor yang mampu menerapkan manajemen bermutu. Indikasinya ada pada iklim kerja dan proses pembelajaran yang kontruktif berkreasi dan berprestasi.
Manajemen sekolah tidak lain berarti pendayagunaan dan penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif. Pada prinsipnya manajenen sekolah sama dengan manajemen perusahaan perbedaannya pada produk akhir yang dihasilkan, manajemen sekolah harus menghasilkan manusia yang berubah.

Tujuh kegiatan pokok yang harus diemban kepala sekolah:
1. merencanakan
2. mengorganisasi
3. mengadakan staf
4. mengarahkan/orientasi sasaran
5. mengkoordinasi
6. memantau
7. evaluasi/menilai
























Bab III
Penutup
A. Simpulan
1. Pelaksanaan MBS memerlukan sosok kepala sekolah yang memiliki kemampuan manajerial dan integritas profesional yang tinggi serta demokratis dalam pengambilan keputusan di sekolah
2. Dalam pelaksanaan MBS kepala sekolah adalah the key person untuk keberhasilan pelaksanaan otonomi sekolah
3. Kepala sekolah sebagai seorang manager di sekolah bertanggung jawab bahwa kegiatan yang dilaksanakan di sekolah adalah menggarap rencana dengan benar dan mengerjakan dengan benar pula
4. Apabila menuai keberhasilan maka kinerja kepala sekolah telah terukur . Namun keberhasilan itu bukan semata keberhasilan kepala sekolah namun keberhasilan semua orang yang terlibat dalam pengelolaan dan manajemen sekolah
5. wajah sekolah identik dengan kepala sekolah

B. Saran
1. pelaksanaan MBS memerlukan perubahan sistem pengangkatan kepala sekolah dari ” pengankatan karena kepangkatan atau pengalaman kerja sebagai guru kepada pengangkatan yang berdasarkan kemampuan dan keterampilam profesional bidang manajemen pendidikan
2. untuk bisa unjuk profesional, disamping menguasai manajemen juga dibutuhkan kepala sekolah yang memiliki kemahiran menggunakan filsafat pendidikan, psikologi, ilmu kepemimpinan serta antropologi dan sosiologi















Daftar Pustaka


1. David Peterson, Scholl, Based
Management and Student Performance,
http://www.ed.gov/database/ERIC-Digests/ed 336845, html
2. Depdiknas ( 2008 ) manajemen Sekolah.
Sawangan : Pusdiklat Pegawai
3. Fattah, nanag ( 2000 ) Manajemen Berbasis Sekolah : Strategi Pemberdayaan Sekolah dalam rangka peningkatan Mutu dan Kemandirian sekolah, Bandung : Andira
4. Tim teknis, ( 1999 ) School Bassed Management di Tingkat Pendidikan Dasar, jakarta : Bappernas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar